Selamat Datang Di Blog Saya, Semoga Bermanfaat dan Menginspirasi Anda

Tuesday, October 15, 2013

Jutaan Orang Menjadi Lumpuh Setiap Tahun Gara - Gara Stroke

Stroke merupakan salah satu penyakit yang banyak menyerang manusia. Menurut data Badan Kesehatan Dunia, setidaknya sebanyak tujuh belas juta orang terserang stroke dalam setahun. Dan itu salah satu penyebab dikarenakan tekanan darah tinggi. Dan bagaimana gejala stroke itu, tentu kita semua sudah tahu. Sejumlah anggota tubuh lemas, mata dan mulut terkadang mencong sehingga penderitanya tidak bisa beribicara lurus, dan pada kasus yang berat penderitanya tak bisa bergerak sama sekali. 

Tekanan darah dikatakan tinggi bila sama atau lebih dari 140/90 mmHg.Normalnya adalah 120/80 mmHg. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi dua : primer dan sekunder. 
  • Hipertensi Primer
          Merupakan hipertensi yang memiliki beberapa kemungkinan penyebabnya. Beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Hipertensi primer terjadi karena kondisi masyarakat yang memiliki asupan garam cukup tinggi, lebih dari 6,8 gram setiap hari, serta karena faktor genetik. Namun gen-gen (bagian kromoson yang sangat kecil yang menghasilkan protein penentu sifat individu) untuk hipertensi belum teridentifikasi. Penelitian terkini difokuskan pada faktor genetik dalam memengaruhi sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron, yaitu sistem yang membantu mengatur tekanan darah melalui keseimbangan garam dan kondisi arteri.
  • Hipertensi Sekunder
          Merupakan hipertensi yang disebabkan karena gangguan pembuluh darah atau organ tubuh tertentu, seperti ginjal, kelenjar adrenal, dan aorta. Penyebab hipertensi sekunder sekitar 5% – 10% berasal dari penyakit ginjal, dan sekitar 1% – 2% karena kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB). Penyebab lain yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrnalin).

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tak menimbulkan gejala, meski secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi secara bersamaan. Jika hipertensi itu berat dan menahun, bisa timbul sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak napas, gelisah dan pandangan menjadi kabur, yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal. Kadang - kadang terjadi penurunan kesadaran dan koma. Keadaan yang berlarut - larut juga bisa menimbulkan gangguan pada ginjal dan jantung. Inilah yang bisa menyebabkan kematian. Saat ini menurut data Badan Kesehatan PBB, setiap tahun diperkirakan 17 juta orang terserang stroke dan penyakit jantung gara - gara tensi darah mereka tinggi ( sumber : Singgalang )

Cara yang terbaik untuk mencegah terjadinya stroke adalah dengan mengidentifikasi orang-orang yang berisiko tinggi dan mengendalikan faktor risiko stroke sebanyak mungkin, seperti kebiasaan merokok, hipertensi, dan stenosis di pembuluh karotid, mengatur pola makan yang sehat dan menghindari makanan yang mengandung kolesterol jahat (LDL), serta olaraga secara teratur. Stenosis merupakan efek vasodilasi endotelium yang umumnya disebabkan oleh turunnya NO sekresi oleh sel endotelial, dapat diredam asam askorbat yang meningkatkan sekresi NO oleh sel endotelial melalui lintasan NO sintase atau siklase guanilat, mereduksi nitrita menjadi NO dan menghambat oksidasi LDL di lintasan aterosklerosis.
Beberapa institusi kesehatan seperti American Heart Association atau American Stroke Association Council, Council on Cardiovascular Radiology and Intervention memberikan panduan pencegahan yang dimulai dengan penanganan seksama berbagai penyakit yang dapat ditimbulkan oleh aterosklerosis, penggunaan senyawa anti-trombotik untuk kardioembolismedan senyawa anti-keping darah bagi kasus non-kardioembolisme, diikuti dengan pengendalian faktor risiko seperti arterial dissection, patent foramen ovale, hiperhomosisteinemia, hypercoagulable states, sickle cell disease; cerebral venous sinus thrombosis; stroke saat kehamilan, stroke akibat penggunaan hormon pasca menopause, penggunaan senyawa anti-koagulan setelah terjadinya cerebral hemorrhage; hipertensi,hipertensi, kebiasaan merokok, diabetes, fibrilasi atrial, dislipidemia, stenosis karotid, obesitas, sindrom metabolisme, konsumsi alkohol berlebihan, konsumsi obat-obatan berlebihan, konsumsi obat kontrasepsi, mendengkur, migrain, peningkatan lipoprotein dan fosfolipase ( sumber : wikipedia )

No comments:

Post a Comment